Prodi Pendidikan Matematika UMM melakukan Pendampingan Pengembangan Modul Edukasi Digital Bilingual Berbasis Kearifan Lokal untuk Guru SD Muhammadiyah 3 Assalam Malang

Sabtu, 16 November 2024 09:55 WIB   Pendidikan Matematika

Malang, 16 November 2024 – Dalam upaya mendukung pengembangan pendidikan berbasis teknologi dan kearifan lokal, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan kegiatan pendampingan bertajuk “Pengembangan Modul Edukasi Digital Bilingual Berbasis Kearifan Lokal”. Acara ini diikuti oleh 16 guru dari SD Muhammadiyah 3 Assalam Malang dan dilaksanakan secara tatap muka di sekolah tersebut.


Hadir sebagai pemateri, Anis Farida Jamil, M.Pd., dari Prodi Pendidikan Matematika, memberikan materi awal yang mengupas tentang pembuatan modul digital interaktif berbasis kearifan lokal. Beliau juga mendampingi para guru dalam praktik langsung menggunakan perangkat lunak Flip PDF Corporate untuk mengembangkan modul edukasi digital. Hasil dari sesi ini adalah rancangan awal modul digital interaktif yang mengangkat kearifan lokal Malang, seperti tradisi, budaya, dan keunikan geografisnya.
Selanjutnya, Adityo, M.A., dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, menyampaikan materi tentang pengembangan pembelajaran bilingual berbantuan teknologi AI. Beliau mengenalkan berbagai aplikasi seperti ChatGPT, Gemini, ElevenLabs, Piktochart, dan Prezi, yang dapat membantu guru menciptakan konten edukasi yang menarik dan inovatif dalam dua bahasa.


Kegiatan ini merupakan langkah awal dari rangkaian pendampingan. Ketua tim pengabdi, Dr. Agung Deddiliawan Ismail, M.Pd., menjelaskan bahwa akan ada pertemuan lanjutan secara online untuk mendampingi para guru dalam menyempurnakan modul digital bilingual berbasis kearifan lokal. Harapannya, modul-modul yang dihasilkan tidak hanya dapat digunakan di SD Muhammadiyah 3 Assalam tetapi juga dapat didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas nama sekolah dan tim pengabdi, sehingga memberikan manfaat berkelanjutan bagi dunia pendidikan.


Kepala sekolah SD Muhammadiyah 3 Assalam, Bapak Syai’in Kodir, S.Pd., menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini. Menurut beliau, pendampingan ini tidak hanya meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan teknologi digital, tetapi juga memperkaya pembelajaran berbasis kearifan lokal yang relevan dengan karakteristik siswa.


Modul edukasi digital bilingual berbasis kearifan lokal ini diharapkan dapat menjadi sumber belajar yang mendukung siswa dalam memahami materi pelajaran dengan cara yang menarik, relevan, dan mendalam. Selain itu, pengintegrasian teknologi AI membantu para guru menghasilkan materi yang tidak hanya interaktif tetapi juga ramah lintas budaya, menjadikan siswa lebih siap menghadapi tantangan global tanpa kehilangan identitas lokal mereka.


Kegiatan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi dan sekolah dasar dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam membangun pendidikan yang berbasis teknologi dan budaya lokal secara berimbang. Dengan adanya program ini, diharapkan pendidikan berbasis kearifan lokal Malang dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain di Indonesia.

Shared: