TIM PKM-RSH Prodi Pendidikan Matematika UMM Integrasikan Budaya, Matematika dan Teknologi Untuk Perkuat Profil Pelajar Pancasila Siswa SMP

Senin, 15 Juli 2024 10:44 WIB   Pendidikan Matematika

Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang yang diketuai oleh Qurrotun Akyun berhasil mendapatkan Pendanaan dari Kemenristek Dikti Tahun anggaran 2024. Tim ini telah berhasil mengembangkan sebuah desain inovasi yang mengintegrasikan budaya lokal, matematika, dan teknologi guna memperkuat Profil Pelajar Pancasila siswa SMP. Dalam pelaksanaan pengembangan desain Proyek Penguatan Profil Pelaar Pancasila (P5), Qurrotun Akyun bersama anggota empat anggota tim PKM-RSH yakni  Alya Maisara dan Fara Fadila yang berasal dari Pendidikan Matematika serta Verdiyant Udiyas Arighi dan Rofiful Azhar Right Way  yang merupakan mahasiswa Prodi Teknik Informatika, memanfaatkan media animasi berbasis Adobe Animate untuk menciptakan desain pembelajaran P5 yang tidak hanya mendalam secara akademis tetapi juga relevan secara budaya. 

Proyek ini berfokus pada pengembangan desain Profil Pelajar Pancasila dengan memanfaatkan kajian etnomatematika yang dilaksanakan di Candi Singosari, Malang. Etnomatematika, yang mengkaji unsur-unsur matematika dalam konteks budaya lokal, menjadi dasar penting dalam pengembangan desain ini. Media Adobe Animate digunakan untuk menciptakan materi ajar yang menarik dan interaktif, yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai Pancasila sambil memperkaya pengetahuan mereka tentang matematika dalam konteks budaya. Proyek ini terlaksana 

Melalui pengembangan desain P5 ini, Minatun Nadlifah, M.Pd selaku pembimbing Tim PKM-RSH Prodi Pendidikan Matematika UMM, berharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan Profil Pelajar Pancasila yang lebih terintegrasi dengan budaya lokal, matematika, dan teknologi. Inovasi ini juga diharapkan dapat menjadi modrl bagi penerapan kurikulum Merdeka yang lebih integratif dan kontekstual, serta mendorong pengembangan pendidikan yang lebih relevan dengan budaya lokal dan kebutuhan siswa.

Shared: